Kategori Penelitian
C.1 Uji Klinik
Penelitian untuk menguji obat/alat medis baru. Terdiri atas:
a. Uji Klinik Fase I,
Penelitian awal untuk uji coba obat baru (Investigation New Drug; IND) pada manusia untuk mengetahui aspek keamanan, farmakokinetik dan farmakodinamik obat, dengan menggunakan subjek manusia sehat.Penelitian ini dilakukan untuk menilai efek samping terkait dengan dosis.
b. Uji Klinik Fase II,
Uji obat baru yang telah melalui Uji Klinik Fase I, yang bertujuan untuk mengetahui metabolism obat, dosis optimum dalam mengatasi penyakit atau gejala penyakit tertentu, hubungan antara aktivitas dengan mengatasi penyakit atau gejala penyakit tertentu, hubungan antara aktivitas dengan struktur, obat yang merupakan media/ alat untuk mempelajari fenomena biologic atau proses penyakit; dengan menggunakan subjek manusia sakit
c. Uji Klinik Fase III,
Uji obat baru yang telah dinyatakan lolos Uji Fase II, yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas obat terhadap gejala atau gejala penyakit tertentu, dengan menggunakan subjek manusia sakit, dengan atau tanpa control, biasanya dilakukan dengan jumlah subjek cukup banyak. Hasil penelitian merupakan bukti awal efektifitas obat dan memberikan informasi tambahan mengenai efektifitas dan keamanan obat. Informasi yang dihasilkan diperlukan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang hubungan antara manfaat-risiko, dan juga menyediakan dasar yang tepat untuk memberikan label pada obat yang diteliti. Jika obat tersebut dinyatakan lolos Uji Fase III umumnya akan mendapat ijin resmi untuk dipasarkan
d. Uji Fase IV,
Uji obat baru yang telah dinyatakan lolos Uji Fase III, yang bertujuan untuk memonitor keamanan, efektivitas dan efek samping obat setelah obat dipasarkan dalam jangka waktu tertentu.
C.2 Non–uji Klinik
– Penelitian klinis, yaitu penelitian dalam konteks praktik klinik yang menggunakan subjek manusia; umumnya untuk mengetahui sebab dan proses penyakit, atau untuk memonitor efektivitas prosedur tindakan medis
– Survey, registry, studi humaniora, studi epidemiologi- social budaya
– Penelitian genetik penelitian yang dilakukan untuk mengetahui aspek genetik, baik menggunakan specimen biologis yang diambil oleh Ketua Penelitian sebelumnya, atau specimen biologis sisa pemeriksaan klinik